Lendang Nangka adalah salah satu desa wisata potensial yang terletak di Pulau Lombok, tepatnya di kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Perpaduan antara wisata alam, sosial, religi, dan kultur menciptakan sebuah harmoni yang tidak terlupakan. So, Let's Join Us to Enjoy Lendang Nangka Village, The Harmony Of Lombok.

TARI GANDRUNG / TARI JANGGER


Comments Off


Gandrung adalah sebuah tarian di Lombok di kalangan Suku Sasak atau yang lazim disebut Jangger. Tari ini telah berkembang sejak lama. Menurut seorang sejarawan , gandrung atau Jangger telah ada sejak zaman Erlangga di Jawa Timur. Pola tarinya, kala itu tampak luar biasa karena tidak mengikuti pola gerak serta iringan gending yang sesuai dengan patokan  yang lazim. Pada awalnya tarian ini dilakukan oleh prajurit untuk bergembira dalam suasana kerakyatan keluar dari protokoler kraton.

Pada mulanya, konon tari ini lahir pada suatu keadaan dimana tersedia perangkat gamelan untuk menghibur para prajurit keraton yang baru selesai atau pulang dari medan perang. Para prajurit melihat kesempatan untuk bergembira dan bersuka ria. Seorang wanita cantik maju untuk menari dan mengajak para prajurit yang dikehendakinya untuk menari. Tarian pun berlanjut dengan pergantian prajurit menari tapi harus yang telah dipilih oleh penari utama. Tradisi ini terus terpelihara hingga sekarang , yang kemudian dikenal dengan Tari Gandrung atau Tari Jangger.

Tari gandrung dilakukan pada sebuah arena yang dikelilingi penonton, diantaranya sekaligus sebagai calon penari ( bahasa Sasak “Pengibing”, “Ngibing” berarti menari).

Pada pokoknya tari gandrung terdiri dari  :

1. Bapangan
Pada bagian ini, penari gandrung digambarkan sedang memperkenalkan diri kepada calon penari dan penonton, dengan mengitari arena sampai selesainya gending .
2. Gandrangan
Pada bagian yang kedua ini penari dengan gerak yang lebih lincah  mengitari arena dengan kipas di tangan, bagaikan burung elang yang mengincar mangsa. Gandrung menari sambil sesekali melirik kearah penonton terutama yang berada di bagian depan. Pada suatu saat, gandrung akan menyentuhkan atau melemparkan kipasnya kepada seorang atau lebih pengibing yang diinginkannya, ini di sebut nenepek. Yang kena tepekan ( sentuhan kipas ) ini segera maju ke arena untuk menjadi pasangan ngibing (menari ).
3. Parianom
Bagian ketiga ini merupakan perpanjangan dari bagian kedua. Yang membedakan adalah gandrangan di iringi oleh seluruh instrument orkestra gandrung,tapi parianom hanya di iringi oleh redep dan suling, di bantu  suara gendang, petuk, rincik dan gong. Dalam bagian ini penari gandrung akan melengkapi tariannya dengan nyanyian yang di sebut besandaran.

Pakaian penari gandrung terdiri atas kain batik,baju kaos lengan pendek, gelungan (penutup bagian kepala ), bapang, lambe, ampok – ampok dan gonjer. Sedangkan pakaian pengibing adalah baju, kain panjang, dodot dan sapuq ( dastar ).

Instrumen gandrung dalam bentuk orkestra terdiri dari : pemugah, saron, galung, jegogan, rincik, petuk, terompong, gender, redep dan suling.

Comments

Comments are closed.